Pelayanan Prima Pengelola Jadi Pemicu Semangat Sumiatin Rutin Menabung di BMT NU Jatim

Situbondo - Kata istiqamah sudah tidak asing lagi bagi kita. Kata ini sering muncul ketika kita sedang membutuhkan motivasi untuk mencapai sesuatu. Dalam menjalankan keistiqamahan tidak  mudah. Kita harus selalu sabar dan melakukannya terus menerus sehingga apa yang kita inginkan bisa kita raih atas izin Allah SWT.

Hal ini bukan sebatas narasi belaka. Berkah daripada keistiqamahan itu betul-betul dirasakan oleh Hj. Sumiatin (66). Seorang penjual bumbu masakan tradisional siap saji di Kendit Situbondo.

Awal bergabung dengan BMT NU Cabang Kendit pada tahun 2019 ia rutin menabung antara Rp10 ribu sampai Rp15 ribu per hari. Ia menggeluti usahanya itu di usia yang sudah tidak muda lagi dengan semangat yang terus berkobar.

“Alhamdulillah di tahun 2021 sampai 2025 usaha saya mengalami peningkatan sehingga bisa menambah tabungan yang semula Rp10 ribu kini mencapai Rp50 ribu per hari,” ungkapnya kepada bmtnujatim.id, Ahad (25/5/2025).

Hj. Sumiatin mengaku ia bisa istiqamah menabung karena didukung dengan pelayanan prima dari pihak BMT NU. Dan saat ini ia telah membangun toko baru dan bisa memberikan modal usaha untuk dua cucunya.

“Saya tetap semangat untuk tetap istiqamah menabung apalagi dijemput oleh petugas dan ketika ada kebutuhan hanya tinggal bilang untuk diantarkan. Tidak ribet dan tidak perlu antri datang ke kantor,” imbuhnya.

Selain pelayanan prima, Hj. Sumiatin juga mengaku petugas BMT NU tidak mau diberi imbalan meski kadang dipaksa. “Saya ingin kasih imbalan sebagai bentuk terima kasih saya karena tabungan sering dijemput ke rumah tetapi petugas tidak pernah mau,” ujar Hj. Sumiatin.

Ia berharap BMT NU terus melayani masyarakat dengan istiqamah terutama BMT NU Cabang Kendit. Sehingga bisa menebar manfaat bagi sesama.

“Semoga BMT NU bisa terus melayani masyarakat dengan istiqamah dan petugasnya selalu diberikan kesehatan dan keberkahan,”  tandasnya.

Kisah Hj. Sumiatin ini lantas membuat Kepala BMT NU Cabang Kendit, Deni Zainal Arifin merasa bangga dan terharu karena usia ibu yang sudah tidak muda lagi tetap semangat dan istiqamah menabung.

“Selain keistiqamahannya, terjalin ikatan emosional yang sangat kuat antara Ibu Hj. Sumiatin dan petugas sehingga komunikasi yang terjalin seperti keluarga,” pungkasnya.